Recents in Beach

header ads

Download PDF Basya'irul Khairot Syeikh Abdul Qodir Jailani


Diriwayatkan dari Syaikhul Ummah, Imamul A’immah, pemimpin para wali, Quthub dari semua Quthub,

Sayyidi Abdul Qadir al-Jaelani, bahwa beliau berkata kepada salah seorang sahabatnya :“terimalah shalawat ini dariku, karena aku menerimanya melalui ilham dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala,lalu aku menunjukkannya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Aku hendak menanyakan kepada beliau mengenai manfaat khusus shalawat tersebut, namun beliau menjawab sebelum aku menanyakannya. Beliau berkata kepadaku :
“Shalawat ini mempunyai manfaat khusus yang begitu dahsyat untuk diperhitungkan. Ia mengangkat orang yang mengamalkannya ke derajat yang amat tinggi, dan menjadikan mereka mencapai tujuan yang paling jauh. Bila seseorang menggunakan shalawat ini untuk mencapai maksud tertentu, maka dia tidak akan kecewa.Cita-citanya tidak akan gagal dan doanya tidak akan ditolak. Bila seseorang membacanya, meski hanya sekali atau membawanya, Allah akan menganugerahkan ampunan-Nya kepada orang itu dan kepada orang yang pergi bersamanya. Bila ajalnya tiba, empat orang malaikat rahmat akan hadir disampingnya. Malaikat pertama akan menjaganya dari setan.
Malaikat kedua akan akan membimbingnya mengucapkan kalimat syahadat. Malaikat ketiga memuaskan dahaganya dengan secangkir air dari telaga Al-Kautsar. Malaikat keempat akan membawa bejana emas yang penuh dengan buah-buahan surga, memberinya kabar gembira tentang menghuni surga, dan berkata kepadanya : ”Berbahagialah wahai hamba Allah!” lalu ia akan melihat-Nya dan memandang-Nya dengan matanya, sebelum ruhnya terpisah. ”Ia akan memasuki kuburnya dengan rasa aman, senang, dan bahagia, dan ia tidak akan merasa kesepian dan kesempitan di dalamnya. Empat puluh pintu rahmat akan terbuka baginya dan darinya terpancar cahaya. Saat ia bangkit pada hari kebangkitan kelak, malaikat akan memberinya berita gembira dari sebelah kanannya, dan malaikat lainnya akan menenteramkan hatinya dari sebelah kirinya. Ia akan diberi dua pakaian yang indah, dan seekor kuda jinak akan dibawakan untuknya sebagai tunggangan. Tak ada kesedihan dan penyesalan baginya, dan ia akan menjalani perhitungan yang mudah.

Saat ia melewati jembatan neraka, apinya akan berkata kepadanya : ”Cepatlah berlalu, wahai hamba Allah yang bebas!Aku dilarang untuk menyentuhmu.”
”Ia akan memasuki surga Firdaus bersama nenek moyang mereka yang saleh, dan di dalam surga ia akan diberi empat puluh kubah dari perak. Setiap kubah akan berisi sebuah istana dari emas, dan di setiap istana ada seratus ruangan dari cahaya. Di setiap ruangan terdapat dipan tinggi yang terbuat dari kain sutera, dan di atas dipan sutera itu ada bidadari dengan mata yang indah. Tubuhnya terbuat dari wewangian yang amat harum, seolah ia bulan di saat malam purnamanya. Lalu ia akan diberi sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar telinga, dan tidak pernah terbersit dalam hati manusia.

” Menurut khabar, di malam saat Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam dimi’rajkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
”Milik siapakah bumi itu, wahai Muhammad?” Beliau menjawab :Milik-Mu, wahai Tuhanku.” Lalu Dia Subhanahu Wa Ta’ala bertanya lagi :
”Milik siapakah langit itu, wahai Muhammad?” Beliau menjawab lagi : Milik-Mu, wahai Tuhanku.” Lalu Dia Subhanahu Wa Ta’ala bertanya lagi :
”Milik siapakah hijab ini, wahai Muhammad?” Beliau menjawab lagi : Milik-Mu, wahai Tuhanku.” Lalu Dia SubhanahuWa Ta’ala bertanya lagi :
”Milik siapakah tahta(Kursi) inu, wahai Muhammad?” Beliau menjawab lagi : Milik-Mu,wahai Tuhanku.”
Lalu Dia Subhanahu Wa Ta’ala bertanya lagi :
 ”Milik siapakah dirimu, wahai Muhammad?” Sampai disini, Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam jatuh tersungkur dalam sujud, dan rasa malu menghalanginya untuk mengucapkan sesuatu. Allah Subhanahu Wa Ta’ala lalu berfirman :”Engkau adalah milik orang yang bershalawat kepadamu, dan yang melakukannya dengan penuh penghormatan dan pengagungan.”

Syaikh Abdul Qadir Al-Jaelani lalu berkata :”Shalawat ini adalah shalawat yang sesuai dengan hadis nabi tadi. Ia adalah pembuka tujuh puluh pintu rahmat, dan ia mewujudkan keajaiban jalan menuju ke surga Firdaus. Ia lebih utama daripada seseorang membebaskan seribu jiwa, dan menyembelih seribu hewan kurban, dan bersedekah sebanyak seribu dinar, dan berpuasa selama seribu bulan. Ia mengandung rahasia tersembunyi, dan merupakan jalan untuk mempermudah melaksanakan kewajiban, memperbaiki akhlak, memenuhi kebutuhan, menaikkan derajat, menghapuskan dosa, diampuninya kesalahn, dan kerendahan diubah menjadi kehormatan.”

”Syaikh Abdul Qadir Al-Jaelani juga berkata :”Shalawat ini tidak diberikan kecuali kepada orang yang benar-benar saleh, karena shalawat ini memiliki sifat yang sempurna, didukung dengan keutamaan yang banyak. Bila persoalan tertentu menimpa seseorang, setiap shalawat darinya akan akan menjadi jalan atau wasilah baginya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, dan setiap ayat Al-Qur’an yang terkandung padanya akan menjadi syafaat baginya di hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini adalah shalawat orang-orang yang menegakkan shalat lima waktu, bacaan Qurani bagi mereka yang melakukan zikir, peringatan bagi mereka yang mau mendengarkan nasihat, dan sebagai jalan bagi mereka yang mencari jalan. Ia adalah shalawat dari Al-Quran Suci, dan aku menamainya ”Basya’irul Khairat”.

http://tarekataulia.blogspot.com/