REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang Profesor Perbandingan agama yang memiliki garis keturunan Yahudi James Frankel memutuskan memilih Islam. Putusan itu diambilnya setelah perjalanan panjang menggeluti berbagai macam idiologi.
Orang tua James memberikanya kebebasan dalam berkeyakinan, dia tidak dipaksa untuk memeluk agama tertentu. Meskipun demikian dia selalu berpikir dengan pertimbangan nilai-nilai moral. "Walaupun saya memiliki latar belakang keturunan Yahudi tapi lingkungan keluargnya sangat sekuler dan tidak banyak ada ritual keagamaan," kata dia seperti dilansir onislam, Kamis (19/3).
Di masa kecilnya, Frankel mendapatkan pendidikan di sekolah Ibrani, namun dia tidak nyaman dengan pedidikan tersebut. Banyak pertanya-pertanya yang tersimpan dalam benaknya tapi tidak terjawab di sekolahan tersebut. Sikap kritis Frankel tidak hanya sampai di situ, ketika remaja usia 13 tahun dia sudah membaca manifesto komunis Karl Marx setelah itu dia memutuskan untuk menjadi komunis. Menurutnya komunisme memiliki dasar pijakan filsafat yang kuat dan memiliki asas manfaat bagi masyarak banyak.
Sampai suatu saat dia berpindah ke sekolahan internasional, di situ dia bertemu dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang. Salah satu sahabatnya yang memperkenalkanya kepada Islam adalah seorang Pakistan Mansour namanya. Mansour memberikanya Alquran, agar dia membacanya. Mansour mengatakan kepadanya,"saya tidak ingin kau pergi ke neraka."
Hingga pada suatu saat dia membaca Alquran tersebut dengan penuh konsentrasi. Sampai-sampai pada titik dia menyadari bahwa yang dia baca adalah frman Allah. Keluarganya pun mengetahui kalau Frankel sudah mempelajari Alquran.
Di masa kecilnya, Frankel mendapatkan pendidikan di sekolah Ibrani, namun dia tidak nyaman dengan pedidikan tersebut. Banyak pertanya-pertanya yang tersimpan dalam benaknya tapi tidak terjawab di sekolahan tersebut. Sikap kritis Frankel tidak hanya sampai di situ, ketika remaja usia 13 tahun dia sudah membaca manifesto komunis Karl Marx setelah itu dia memutuskan untuk menjadi komunis. Menurutnya komunisme memiliki dasar pijakan filsafat yang kuat dan memiliki asas manfaat bagi masyarak banyak.
Sampai suatu saat dia berpindah ke sekolahan internasional, di situ dia bertemu dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang. Salah satu sahabatnya yang memperkenalkanya kepada Islam adalah seorang Pakistan Mansour namanya. Mansour memberikanya Alquran, agar dia membacanya. Mansour mengatakan kepadanya,"saya tidak ingin kau pergi ke neraka."
Hingga pada suatu saat dia membaca Alquran tersebut dengan penuh konsentrasi. Sampai-sampai pada titik dia menyadari bahwa yang dia baca adalah frman Allah. Keluarganya pun mengetahui kalau Frankel sudah mempelajari Alquran.
"Saya benar-benar percaya. Ada kebenaran dalam Alquran," kata dia.