Recents in Beach

header ads

Perlakukan wanita dengan lembut



Wanita, adalah sosok manusia yang pada hakikatnya diciptakan dari tulang rusuk. Hal ini, dibuktikan dengan perangai wanita yang mudah berubah-ubah dan cenderung labil. Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw. :

وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَآءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ إِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ اسْتَوْصُوْا بِالنِّسَآءِ خَيْرًا

Dan nasihatilah kamu sekalian terhadap wanita dengan baik-baik, karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Oleh karena itu, jika kamu memaksa dalam meluruskannya maka akan hancurlah ia, dan jika kamu tinggalkan maka ia bengkok selama-lamanya. Maka, nasihatilah baik-baik terhadap wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw. telah berwasiat kepada setiap laki-laki agar bisa selalu menasihati wanita dengan cara-cara yang baik dan lemah lembut. Sebab, jika wanita diberikan nasihat secara memaksa atau kasar maka ia akan mudah hancur atau putus asa. Namun, jika wanita diberikan nasihat secara halus dan lembut tentu ia akan menerimanya dengan baik. Adapun jika dibiarkan saja, tentu ia akan tetap bengkok atau tersesat dari jalannya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. diatas.
Setiap orang memiliki perangai yang berbeda-beda, demikian juga wanita yang memiliki perangai yang tidak semuanya buruk. Setiap wanita pasti mempunyai perangai yang baik, karena wanita adalah penyempurna dan pelengkap bagi setiap laki-laki.  Maka, sudah seharusnya setiap laki-laki bisa memberikan pengertian dan perhatian terhadap wanita tentang kekurangan dan ketidaksempurnaannya. Sebagaimana nasihat Nabi saw. kepada setiap laki-laki dalam memperlakukan wanita dengan baik dan bijaksana.

لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

Janganlah seorang mukmin (laki-laki) membenci seorang mukminah (wanita). Jika dia merasa tidak senang terhadap salah satu perangainya, niscaya dia akan menyenangi (ridha) dengan perangainya yang lain.” (HR. Muslim)

أَلَا وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَآءِ خَيْرًا فَإِنَّمَا هُنَّ عَوَانٌ عِنْدَكُمْ لَيْسَ تَمْلِكُوْنَ مِنْهُنَّ شَيْئًا غَيْرَ ذَلِكَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ

Ingatlah, nasihatilah secara baik-baik kamu sekalian terhadap wanita, karena sesungguhnya mereka memerlukan perlindunganmu, kamu tidak boleh berlaku kasar sedikit pun terhadap mereka kecuali jika mereka jelas-jelas berbuat kejahatan.” (HR. Tirmidzi)

لَا تَضْرِبُوْا إِمَآءَ اللهِ

Janganlah kamu sekalian memukul hamba Allah yang wanita (kaum wanita).” (HR. Abu Dawud)

Setiap wanita memerlukan perlindungan ataupun penyempurna dalam kehidupannya, namun mereka akan lebih nyaman apabila pasangannya tidak berlaku kasar. Sebab, karakter sebagian besar kaum wanita adalah menyukai hal-hal yang bersifat halus dan lembut. Maka, wajarlah kalau kaum wanita senang dengan kelembutan dan perlakuan yang baik.
Rasulullah pernah menjelaskan bahwa orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya dan orang yang paling baik adalah orang yang memperlakukan wanita dengan baik. Maka, sudah jelas bahwa setiap wanita memerlukan nasihat atau wasiat yang baik dari pasangannya. Dan nasihat itu harus disampaikan dengan halus, bijak dan lemah lembut. Karena, sebagian besar kaum wanita menyukai dan berperangai yang lemah lembut.

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَآئِهِمْ خُلُقًا

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik budi pekertinya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya." (HR. Tirmidzi)

Jadi, tidaklah heran jika kaum wanita menjadi sebaik-baik perhiasan dunia. Yaitu kaum wanita yang shalihah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. :

أَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا أَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

"Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah." (HR. Muslim) 

Wallahu A'lam

al-Faqier Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
06-03-15, Kaliwungu Kota Santri