1. Kalimat Laa ilaa ha illa Alloh
Kalimat Laa ilaa ha illa Alloh tidak sekadar diucapkan, tetapi dihunjamkan ke dalam hati. Makna: tidak ada zat yang wajib disembah kecuali ALLOH Subhanahu wata'ala. Selain ALLOH Subhanahu wata'ala adalah makhluk-hawadits yang baru.
Dari bacaan tsb dpt mengukir setiap hati mukmin, bisa menepis segala kesyirikan. Syirik itu bermakna luas, bahkan pakaian bisa membuat syirik. Jika kita tidak pake pakaian/jubah maka kita tidak dikenal sbg ulama/ustad maka ini sebagai penyebab syirik dlm berpakaian. Demikian pula pekerjaan jika kita tidak bekerja, maka kita tidak makan, maka bekerja ini menjadi syirik. Demikian jg kendaraan bisa menyebabkan syirik, jika kita bepergian tidak menggunakan kendaraan ini maka kita tidak sampai. Ini pun bisa menjadikan syirik. Mengapa? Karena semua itu adalah wasilah-sarana, karena hakikatnya adalah ALLOH Subhanahu wata'ala yang menggerakkan.
Pembekalan dlm sholat harus terimplementasi dlm kehidupan. Oleh sebab itu sholat harus lengkap, tidak sekadar niat, bahkan mengajak seluruh anggota tubuh u/ sholat baik mata, telinga, mulut, tangan, lisan dikenalkan kepada ALLOH Subhanahu wata'ala
"Laa ilaa ha illa Alloh".... Sehingga seluruh tubuh tidak akan bermaksiat kpd Allah karena sudah mengenal ALLOH Subhanahu wata'ala .
Tidak cukup sampai disitu, mata, telinga, mulut, tangan, budi pekerti, kaki dan anggota tubuh lainnya dikenalkan kepada "Muhammadur Rosululloh". Fisik dan hati bisa menjadi bersih karena dikenalkan kepada ALLOH Subhanahu wata'ala dan Rosul-Nya. Dengan sholat seluruh anggota tubuh dibasuh, dimandikan minimal 5x sehari = 450 sebulan. Masya Alloh! Bersih karena air wudlu...sudah sepatutnya anggota tubuh kita pun bersih dari perilaku apalagi sudah dikenalkan pada Laa ilaa ha illa Alloh.
Jika fisik dibersihkan 5x, pertanyaannya berapa kali hati kita dibersihkan? Jika tidak pernah maka di hati akan berkarat. Maka ucapan, mata, dan anggota tubuh akan melakukan sesuatu yang dilarang ALLOH Subhanahu wata'ala . Bgm caranya membersihkan? salah satunya membaca kalimat Laa ilaa ha illa Alloh muhammadur Rosululloh
Pekalongan Jawa Tengah Jum'at Kliwon 07-12-12
2. Jangan Saling Merendahkan “Al” (Marga) Lain
‘Alaikum bi Al-Hadad: Anda hidup harus siap ditempa. Kalau Anda bisa
menggali kemampuan diri sendiri berarti:
'Alaikum bi Al-Yahya: Anda Hidup, tahu arti hidup. Tahu nilai hidup.
Orang yang tidak pernah menempa diri, tidak akan tahu arti hidup, akhirnya hidup untuk makan.
Setelah itu: wa‘Alaikum bi Al-Faqih; kalau Anda tahu arti hidup Anda akan tahu
hukum.
Maka Anda akan: bil Bafaqih, Anda akan menguasai sebenarnya arti hidup.
Kalau Anda faham: ‘Alaikum bi Al-Athas, penyakit dalamnya hilang, mental kuat.
Kalau penyakit lahir-dalam bersih: ‘Alaikum Ba’Abud, Anda akan jadi orang Ahli Ibadah.
Kalau Anda jadi Ahli Ibadah ‘Alaikum bi Syihab, Anda akan bercahaya dan memancarkan cahaya.
Kalau Andai badahnya luar biasa 'Alaikum bi Jamalullail, Anda tidak akan menyia-nyiakan bangun malam: tahajud.
Kalau Anda bangun malam ‘Alaikum bil ‘Idrus, keliling melihat keadaan para saddah (sayid-sayid) Alawiyin dan kaum muslimin lainnya.
Kalau Anda sudah ‘al Idrus Fa ‘alaikum bi as Saqaf, mengayomi. Kalau sudah mengayomi baru Anda akan menjadi: Syekh Abi Bakar bin Salim. Guru dan bapak dari para Saddah. Oleh sebab itu jangan saling merendahkan “al” (marga) lain
Jemputan Artikel : http://biografiulamahabaib.blogspot.com/2012/12/kalam-al-habib-muhammad-lutfi-bin-ali.html