1. Lambang daerah berbentuk perisai dengan perincian, sebagai berikut
a. Bagian atas: terdiri dari susunan bata merah dengan lima buah puncak Bagian tengah: Dengan warna dasar hijau, terdiri dari empat batang bambu berbentuk persegi panjang berjumlah empat puluh tiga ruas dengan warna kuning emas. Di dalam
b. persegi panjang tersebut terdapat gambar sebuah topi bambu berwarna kuning emas, seuntai buah padi dengan jumlah butir dua puluh tujuh juga berwarna kuning emas dan seuntai bunga kapas berjumlah dua belas dengan warna putih dan tangkai warna hijau
c. Bagian bawah: Terdiri dari tiga buah garis berombak dan empat buah garis biru berombak
2. Motto Satya Karya Kerta Raharja warna putih ditulis pada pita warna coklat, kedua ujungnya dilipat terletak di bawah perisai.
Arti Lambang Daerah
1. Arti Warna dan lambang daerah:
2. Arti gambar dan lambang daerah:
a. Bagian atas:
Puncak perisai lima buah berlambang Pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Susunan bata merupakan lambang benteng pertahanan yang mengingatkan kita kepada kepahlawanan rakyat Kabupaten Tangerang, Jumlah bata melambangkan tanggal, bulan dan tahun proklamasi kemerdekaan negara Republik Indonesia yaitu tanggal tujuh belas, bulan delapan, tahun empat puluh lima.
Susunan bata merupakan lambang benteng pertahanan yang mengingatkan kita kepada kepahlawanan rakyat Kabupaten Tangerang, Jumlah bata melambangkan tanggal, bulan dan tahun proklamasi kemerdekaan negara Republik Indonesia yaitu tanggal tujuh belas, bulan delapan, tahun empat puluh lima.
b. Bagian tengah:
- Jumlah butir padi, bunga kapas dan ruas bambu melambangkan tanggal, bulan dan tahun jadi Pemerintah Kabupaten Tangerang, yaitu:
- Dua puluh tujuh butir padi melambangkan tanggal dua puluh tujuh,
- Dua belas bunga kapas melambangkan bulan dua belas,
- Empat puluh tiga ruas bambu melambangkan tahun empat puluh tiga.
Hari jadi Kabupaten Tangerang adalah tanggal dua puluh tujuh Bulan Desember tahun seribu sembilan ratus empat puluh tiga atau 27-12-1943. - Topi bambu melambangkan hasil kerajinan dan industri Kabupaten Tangerang.
c. Bagian bawah:
- Garis putih berombak melambangkan bahwa Kabupaten Tangerang dilintasi oleh sungai-sungai besar,
- Garis biru berombak melambangkan laut di mana Kabupaten Tangerang merupakan daerah pantai.
Slogan
“Satya Karya Kerta Raharja”
Dengan dasar kesetiaan kepada Pancasila dan ketaatan kepada pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia disertiai doa dan kerja keras, kita wujudkan masyarakat adil makmur fisik material mental spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
SEJARAH TERBENTUKNYA KABUPATEN TANGERANG
Berdasarkan Po No. 34/2604 yang menyangkut pemindahan Jakarta Ken Yaskusyoke Tangerang, maka Panitia Hari Jadi Kabupaten Tangerang menetapkan terbentuknya pemerintahan di Kabupaten Tangerang. Sebab itu , kelahiran pemerintahan daerah ini adalah pada tanggal 27 Desember 1943. Selanjutnya penetapan ini dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Tangerang Nomor 18 Tahun 1984 tertanggal 25 Oktober 1984. Maka, secara resmi Kabupaten Tangerang terbentuk pada tanggal 27 Desember 1943.
Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Tangerang sebagai daerah lintasan dan berdekatan dengan Ibukota Negara Jakarta melesat pesat. Apalagi setelah diterbitkannya Inpres No.13 Tahun 1976 tentang pengembangan Jabotabek, di mana kabupaten Tangerang menjadi daerah penyanggah DKI Jakarta.
Tanggal 28 Pebruari 1993 terbit UU No. 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota Tangerang. Berdasarkan UU ini wilayah Kota Administratif Tangerang dibentuk menjadi daerah otonomi Kota Tangerang, yang lepas dari Kabupaten Tangerang. Berkaitan itu terbit pula Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1995 tentang pemindahan Ibu kota Kabupaten Dati II Tangerang dari Wilayah Kotamadya Dati II Tangerang ke Kecamatan Tigaraksa.
Akhirnya, pada awal tahun 2000, pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang pun di pindahkan Bupati H. Agus Djunara ke Ibukota Tigaraksa. Pemindahan ini dinilai strategis dalam upaya memajukan daerah karena bertepatan dengan penerapan otonomi daerah, diberlakukannya perimbangan keuangan pusat dan daerah, adanya revisi pajak dan retribusi daerah, serta terbentuknya Provinsi Banten.
KEADAAN PENDUDUK
Kabupaten Tangerang yang memiliki luas wilayah 959,6 kilometer memiliki penduduk sebanyak 2.838.621 Jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebesar 1.454.914 jiwa sedangkan perempuan 1.383.707. Kabupaten Tangerang di sebelah Utara berbatasan dengan laut jawa, wilayah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor, wilayah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang dan di wilayah Timur berbatasan dengan Kota Tangerang. Kabupaten Tangerang memiliki 29 Kecamatan, 28 Kelurahan dan 246 Desa. Sebagai daerah sentra industri, keterlibatan penduduk dalam sektor ekonomi di Kabupaten Tangerang sebagian besar bekerja pada sektor industri. Dalam kenyataannya sektor industri lebih banyak menyerap lapangan pekerjaan dibanding sektor-sektor lainnya.
Pada tahun 2006, Persentase angkatan kerja juga masih didominasi kalangan laki-laki sebesar 66,4% sedangkan perempuan hanya 33,6%. Dari angka ini laki-laki yang bekerja mencapai 80,1% dan perempuan hanya 23,9%. Namun untuk persentase yang menganggur atau mencari pekerjaan dari kalangan laki-laki juga lebih besar dibanding perempuan, yaitu 51% berbanding 49%. Sebaliknya persentase bukan angkatan kerja didominasi perempuan, dimana mayoritas sebagai pengurus rumah tangga yaitu sebesar 47,6% dibanding 0,6% namun yang sekolah sedikit lebih besar laki-laki yaitu 23,6% dan perempuan sebesar 19,6%. Selain itu, penduduk Kabupaten Tangerang juga bermatapencaharian sebagai petani, khususnya di wilayah Utara.
SOSIAL BUDAYA
Masyarakat Kabupaten Tangerang memiliki kultur budaya campuran Betawi dan Priangan. Masyarakat Kabupaten Tangerang berbahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah. Ada juga bahasa Jawa yang merupakan bahasa pendatang dari luar Kabupaten Tangerang yang umumnya para pekerja di kawasan industri Kabupaten Tangerang.
Sampai dengan tahun 2002, dari 651.254 KK yang ada di Kabupaten Tangerang, mereka yang dikategorikan sebagai penduduk pra sejahtera sebanyak 105.245 KK, sejahtera I sebanyak 156.953 KK, sejahtera II sebanyak 206.040 KK, sejahtera III sebanyak 130.356 KK dan sejahtera III Plus sebanyak 52.660 KK.
Masyarakat Kabupaten Tangerang termasuk masyarakat yang dinamis dan gemar akan kesenian. Karakter kesenian yang ada di Kabupaten Tangerang adalah perpaduan antara seni budaya Betawi dan Priangan. Beberapa kesenian yang berkembang sampai saat ini adalah Seni Musik Gambang Keromong dan Tari Cokek yang merupakan tarian pergaulan yang banyak berkembang di kawasan Teluknaga dan Kosambi.
POTENSI PARIWISATA
Kabupaten Tangerang memiliki beragam tempat wisata, diantaranya wisata pantai dadap yang terletak di teluknaga sekaligus berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta, pantai pulau cangkir yang terletak di Kecamatan Kronjo terdapat tempat penziarahan atau makam keramat pangeran jaga lautan. Para wisatawan selain hendak menikmati alam pantai juga berziarah ke makam tersebut, pantai tanjung kait terletak di Kecamatan Mauk juga banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, dan pantai tanjung pasir yang menyediakan resort dan tempat pemancingan alam. Selain itu, Kabupaten Tangerang juga terkenal dengan tempat wisata rekreasi dan belanja di Citra Raya Kecamatan Cikupa. Para wisatawan dapat menemukan berbagai tempat perbelanjaan di kawasan Citra Raya Kecamatan Cikupa.
Pengembangan pariwisata di Kabupaten Tangerang khususnya untuk wisata alam dan wisata budaya belum dikelola secara Profesional dengan skala usaha industri kepariwisataan. Kabupaten Tangerang memiliki garis pantai sepanjang 51 km merupakan peluang bagi para investor yang bergerak dibidang kepariwisataan dan pengembangan industri.
Sumber: Humas Pemkab Tangerang
Website: www.tangerangkab.go.id