Dalam literatur kitab-kitab syafi’iah, di jelaskan bahwa sebelum kita melaksanakan shalat sunat yang dilaksanakan secara berjama’ah, disunatkan bagi kita untuk mengucapkan lafadz “الصلاة جامعة ” ( kerjakanlah shalat secara berjama’ah ) .
Pada dasarnya, lafadz tersebut disunatkan pada shalat gerhana matahari sebagaimana telah disebutkan dalam kitab shahih bukhari muslim. Adapun hukum sunat membaca lafadz “الصلاة جامعة ” pada shalat sunat yang lain adalah karna di qiyas kan kepada salat gerhana matahari.
Namun, masalah yang timbul saat ini adalah, sebagian kalangan masyarakat ada yang mengucapkan lafadz tersebut sebelum pelaksanaan shalat jenazah yang dilaksanakan secara berjama’ah.
Referensi;
Pada dasarnya, lafadz tersebut disunatkan pada shalat gerhana matahari sebagaimana telah disebutkan dalam kitab shahih bukhari muslim. Adapun hukum sunat membaca lafadz “الصلاة جامعة ” pada shalat sunat yang lain adalah karna di qiyas kan kepada salat gerhana matahari.
Namun, masalah yang timbul saat ini adalah, sebagian kalangan masyarakat ada yang mengucapkan lafadz tersebut sebelum pelaksanaan shalat jenazah yang dilaksanakan secara berjama’ah.
Pertanyaan:
Apakah disunatkan membaca الصلاة جامعة sebelum melaksanakan shalat janazah secara berjamaah?
Jawaban:
Terdapat tafshil (rincian ) pada masalah tersebut. Pada dasarnya tidak disunatkan mengucapkan lafadzالصلاة جامعة pada shalat jenazah, karena kebiasaannya para pengantar jenazah telah hadir di tempat shalat. Namun, jika seandainya banyak di antara para pengantar jenazah yang tidak tahu bahwa salat akan dilaksanakan, maka di ketika itu, di sunatkan mengucapkan lafadz الصلاة جامعة , berdasarkan pendapatsyeikh ‘aliy syibra amlasi. Lebih lanjut, syaikhuna ibnu hajar al-haitamy menyatakan bahwa tidak ada anjuran untuk mengucapkan lafad الصلاة جامعة pada shalat jenazah,kecuali ketika di perlukan.
Referensi;
1. Asna Al-mathaalib fi syarhi raudhi al-thalib, jilid. 1, hal. 126, cet. Darul kutub al-islamiy
وينادى لجماعة صلاة العيدين والكسوفين والاستسقاء والتراويح والوتر حيث يسن جماعة فيما يظهر الصلاة جامعة لوروده في الصحيحين في كسوف الشمس وقيس به الباقي والجزءان منصوبان الأول بالإغراء والثاني بالحالية أي احضروا الصلاة أو الزموها حالة كونها جامعة ويجوز رفعهما على الابتداء والخبر ورفع أحدهما على أنه مبتدأ حذف خبره أو عكسه ونصب الآخر على الإغراء في الجزء الأول وعلى الحالية في الثاني
2. Hasyiah Qalyubi, jilid. 1, hal. 124, Cet.Toha putra
2. Hasyiah Qalyubi, jilid. 1, hal. 124, Cet.Toha putra
قوله : ( ونحوه ) أي العيد من كل نفل تطلب فيه الجماعة , إذا أريد فعله جماعة فخرج صلاة الجنازة قال شيخنا : ويندب في كل ركعتين من التراويح , لأنهما كصلاة مستقلة , وكذا من الوتر ونحوه إذا فعل كذلك فراجعه
3. Asna Al-mathaalib fi syarhi raudhi al-thalib, jilid. 1, hal. 126, cet. Darul kutub al-islamiy
( لَا لِجِنَازَةٍ ) وَمَنْذُورَةٍ وَنَافِلَةٍ لَا تُسَنُّ جَمَاعَةً كَالضُّحَى أَوْ صُلِّيَتْ فُرَادَى فَلَا يُسَنُّ لَهَا ذَلِكَ أَمَّا غَيْرُ الْجِنَازَةِ فَظَاهِرٌ وَأَمَّا الْجِنَازَةُ فَلِأَنَّ الْمُشَيِّعِينَ لَهَا حَاضِرُونَ فَلَا حَاجَةَ لِلْإِعْلَامِ
4. Tuhfatul muhtaj, jilid. 1, hal. 462, cet. darul ihya
عِبَارَةُ ع ش يُؤْخَذُ مِنْهُ أَنَّ الْمُشَيِّعِينَ لَوْ كَثُرُوا وَلَمْ يَعْلَمُوا وَقْتَ تَقَدُّمِ الْإِمَامِ لِلصَّلَاةِ سُنَّ ذَلِكَ لَهُمْ وَلَا بُعْدَ فِيهِ اهـ وَعِبَارَةُ شَيْخِنَا بِخِلَافِ صَلَاةِ الْجِنَازَةِ فَلَا يُنَادَى لَهَا إلَّا إنْ اُحْتِيجَ إلَيْهِ فَيُقَالُ الصَّلَاةُ عَلَى مَنْ حَضَرَ مِنْ أَمْوَاتِ الْمُسْلِمِينَ كَمَا يَقَعُ الْآنَ اهـ
Baca Juga