Recents in Beach

header ads

Motivasi Building: The Power of Iman

Kontektualitasi dan metodologi yang anda baca dalam artikel ini berkisar dalam lingkar kepercayaan kepada diri sendiri sehingga mampu mengkondisikan nilai power dalam suksesi kehidupan nyata. Ada gerak khazanah klasik yang dijadikan argumentasi dalam pengambilan tendensi kuat ideologi saya. Banyak fakta membuktikan betapa kepercayaan menimbulkan efek luar biasa pada proses mengatasi problematika kontemporer. Jika mengaktualisasikan kembali peristiwa masa lalu yang sudah lapuk di makan zaman, setidaknya anda akan tercengang pada setiap pergerakan besar bangsa-bangsa dalam sejarah dunia atau kemajuan pesat perusahaan bisnis raksasa karena mereka menetapkan The mission Power Of iman di awal perjalanannya. Muhammad SAW percaya bahwa Islam suatu saat nanti bersinar terang kepelosok Persia, Rum bahkan tanah Jawa. Kepercayaan yang berdebam debu itu mengguntur membuatnya menjadi perkasa. Saat ditawarkan harta dan jabatan raja oleh kaum quraisy agar meninggalkan seruan agama baru yang dibawanya, dengan tegas dan berani Muhammad berkata, ”Wahai pamanku, demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan maksud supaya aku meninggalkan tugas ini sungguh tidak akan aku tinggalkan, biar nanti Allah sendiri membuktikan kemenangan itu; di tanganku atau aku binasa karenanya.” Itulah Muhammad. Sosok tak tertandingi didunia ini dalam kancah perubahan revolusi besar-besaran perpolitikan di semesta bumi. Hanya dalam beberapa tahun, Muhammad telah memiliki pengikut yang tersebar hampir separo dunia. Apa yang menyebabkan Muhammad begitu sukses menjalankan risalah Tuhan? Tak lain karena Muhammad menyimpan energi power of iman/kepercayaan tinggi kepada Allah, lalu keyakinan dan kepercayaan ini menular turun temurun kepada para sahabatnya. Contoh, dengan keyakinan yang kuat, betapa sahabat Bilal tidak mau keluar dari Islam walau ia disiksa sedemikian rupa oleh kaum quraisy. Juga kisah tentang peperangan yang berakhir dengan perdamaian ditangan Khalifah Umar. Dimana saat itu pasukan yang dipimpin Abu Ubaidah berhasil mengepung pasukan Romawi di kota suci, Yerussalem. Memandang kesucian kota itu, Abu Ubaidah tidak menyerang. Beliau mengirim seorang utusan menemui penguasa kota, meminta agar menyerahkan diri sehingga bisa menghindari pertumpahan darah di kota suci. Namun pihak Romawi hanya mau menyerahkan kota bila Umar sendiri yang mau menemui mereka. Setelah menerima berita, dengan keyakinan tinggi Khalifah Umar berangkat dari Madinah ke Yerussalem yang akhirnya mampu menyudahi pertumpahan darah. Inilah contoh-contoh menarik dari energi positif the power of iman yang diwariskan Muhammad kepada para sahabatnya. Bilal dan umar adalah dua dari jutaan manusia yang percaya kepada Tuhannya, sehingga beban hebat penderitaan hidup tidak membuat mereka kalah, apalagi putus asa. Ada poros kebahagiaan yang berkelindan di hati mereka. Allah, yang maha segalanya. Mereka hidup amat sederhana dan bersahaja. Anda masih disana? Bagus, mari kita teruskan pembahasan yang amat panjang ini, sebuah kontektualisasi hebat yang saya maksud dengan energi the power of Iman. Jika kita melihat historis etimologinya, iman adalah kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu. Basis piranti iman bisa di transformasikan dalam kehidupan riil. Iman bisa di analisa sebagai media menuju kekuatan teknokrat super canggih, bisa anda interpretasikan sebagai wacana dalam esensi moral, tradisi, intelektual dan berbagai variasi publik yang dogmatis konservatif. Cara-cara dahsyat dalam mensinergikan ‘iman’ sangat universal dan fleksibel. Dalam hemat saya, komunitas Pesantren seharusnya bisa memaksimalkan energi ‘iman’ baik bagi pribadi maupun dilematika problematikanya sendiri. Kisah Muhammad SAW, Bilal dan Umar merupakan satu dari pengaruh energi power of iman yang nanti akan saya globalkan makna harfiahnya. Argumentasi ini tidak serta merta diambil dari pemikiran kosong tak bertulang, tapi menjadi paradigma legenda manusia yang mengajarkan kepada anda betapa energi kepercayaan mampu mensinergikan produksi hampa menjadi kekuatan super canggih. Kekuatan yang melahirkan bintang intelektual genius yang mampu menjebol era ketololan. Maka jangan heran jika kisah yang lahir dari the power of iman akan membuat anda terperangah luar biasa. Lihatlah bagaimana Ibnu Sina, Al-Kindi, Ar-Rozi, Al-Baruni, tak ketinggalan manusia hebat ahli kelautan Ibnu Majid yang diam-diam dijadikan inspirator Vasco Da Gama dalam perjuangannya menemukan calcuta. Ibnu Nafis  seorang ahli kedokteran yang menemukan sirkulasi darah empat ratus tahun sebelum Hervey dan tiga ratus tahun sebelum Servet dari eropa. Abdul Qosim yang menyelidiki TBC tulang punggung tujuh abad sebelum Parcivall Pot (1713-1788) menemukannya. Belum lagi berbagai aliansi ilmu yang diadopsi sarjana barat abad mutakhir, seperti, Ciphor, Al-Gebra, Al-Goritma dalam bidang matematika. Chemistry, Al-Kali, Elixir dalam pakar kimia, dari jalur geografi muncul nama-nama familiar macam Azure, Zenith, Gibraltar, Elimate dan lain-lain yang kesemuanya belajar  dari kontekstualisasi Islam yang telah dirumuskan dalam distorsi keilmuan para intelektual muslim klasik jauh sebelum peradaban Eropa dibangun. Mereka adalah jenis manusia beruntung karena memiliki energi kepercayaan tinggi meski kepada dirinya sendiri. David J Schwart mengatakan “jika anda percaya mampu memindahkan gunung, pasti anda bisa memindahkannya.” Saya setuju dengan perkataan David J Schwart, kepercayaan tidak saja mampu mendongkrak dominasi kekuatan mental sekaligus mampu menciptakan jati diri (eksistensi) yang bernilai tinggi sebagai ajang penyadaran betapa anda adalah seorang khalifatullah di semesta bumi. Andalah yang terpilih, yang tidak membiarkan peluang berlalu tanpa arti. Dunia merupakan aset terbesar. Amanat, sekaligus ujian penuh tantangan yang menggairahkan bagi diri setiap mukmin sebagai ajang pembuktian kualitas pribadi. Ary Ginanjar Agustian memberikan motivasi building kepada saya, “Bercita-citalah besar, berpikirlah maju, anda tidak diciptakan menjadi orang kalah tetapi  dilahirkan sebagai wakil Allah di muka bumi untuk memberikan kemajuan dan kesejahteraan, setiap langkah yang anda buat dimuka bumi haruslah suatu langkah kemenangan. Ingat, Allah berada sedekat urat nadi kita. Dia tidak ingin anda jatuh. Dia ingin anda berhasil, Dia mendampingi anda dengan suara hatinya, apabila anda jatuh sadarlah berarti masih banyak ilmu yang belum anda ketahui. Pelajari kesalahan tersebut, cari jawaban mengapa anda bisa jatuh, ambil jurus kedua dan bangkit lagi, Allah yang agung menunggu kemenangan anda, Dia begitu mencintai anda.” Saya ambil contoh motivasi building yang memberi energi power kepada seseorang sehingga ia menjadi ilmuwan besar. Suatu hari, Raja Sisilia memiliki  mahkota yang terbuat dari emas murni, dia bingung karena  tidak mengetahui berapa volume dari mahkota emas miliknya itu. Lingkaran mahkota itu penuh dengan ukiran-ukiran, sehingga mustahil bisa di ukur. Kemudian ia memerintah seorang ilmuwan untuk mengukur berapa volumenya. Sang ilmuwan harus berusaha mencari jawaban tetapi sangat sulit mengukur berapa volume  mahkota yang sarat dengan ukiran itu. Dia hampir putus asa. Segala upaya telah di lakukannya, tetapi tidak juga berhasil menemukan jawaban yang memuaskan. Tambahan lagi ini adalah perintah dari raja yang sangat di hormati, serta sangat berkuasa kala itu.  Ketika ia sedang mandi berendam sambil merenungi tugas yang diterimanya, tiba-tiba pada saat ia bergerak, air di dalam bath tub-nya tumpah, dia memperhatikan hal itu, air telah tumpah. Kemudian  dia keluar dari dalam bath-tub tersebut, dan di isinya kembali dengan air hingga penuh  lalu dia mencelupkan kakinya kembali, airnya tumpah, di perhatikanlah air yang tumpah itu, dia tidak merasa puas, lalu dia menjerumuskan seluruh badannya kedalam Baht-Tub itu, air yang tumpah semakin banyak. Aha!! Dia menemukan jawabannya. Tiba-tiba sang ilmuan itu berteriak-teriak sambil keluar  dari kamar mandi sampai kejalan raya, ”Eureka(saya dapat) Eureka (saya dapat).” Saking girangnya ia tidak tahu bahwa ia belum berpakaian. Setelah rapi ia bergegas menghadap raja, dengan berbinar-binar dia mengatakan bahwa sudah menemukan jawabannya, ia bisa mengukur berapa volume mahkota emas itu. Dihadapan sang raja ia memasukan mahkota itu kedalam suatu tempat yang terisi penuh air. Lalu air tumpahannya di masukkan kedalam gelas pengukur dan terjawablah berapa volume dari mahkota emas itu. Sang ilmuwan itu bernama Archimedes. Pada saat perang Asia pasifik timur raya, balatentara Jepang begitu perkasa menganeksasi hampir seluruh daratan Asia. Tenno Haika atau demi dewa matahari-nya membuat mereka begitu berani, sampai-sampai ada pasukan kamizake atau pasukan bunuh diri Jepang, hal ini tidak lain merupakan hasil dari doktrin ‘penetapan misi’ orang-orang jepang untuk memotivasi semangat dalam dirinya. Saat perang dunia ke II. Hitler selalu mendoktrin bangsa Jerman dengan mengatakan, “Ras Aria adalah ras tertinggi di dunia.”  Sehingga bangsa Eropa lain menjadi subyek dunia pada waktu itu, hal ini telah menjadikan bangsa Jerman begitu kuat sehingga hampir menguasai seluruh daratan Eropa. “Kaizen” adalah metode yang sangat di pegang teguh di Jepang, kaizen adalah proses menuju kesempurnaan yang terus menerus dilakukan tanpa batas. Kaizen inilah yang telah mengubah wajah jepang menjadi bangsa yang memiliki peradaban  sangat maju serta memiliki teknologi yang bahkan bisa mengalahkan Barat. Penguasaan mereka dalam bidang perdagangan dunia telah menempatkan Jepang sebagai bangsa yang mesti diperhitungkan dalam percaturan politik dunia. Kaizen seseugguhnya tidak akan bisa berjalan tanpa di landasi dorongan berpikir dan belajar secara kontinyu menuju kesempurnaan. Inilah rahasia keberhasilan mereka. Allah sesungguhnya mendorong manusia untuk melakukan hal ini. Inilah yang saya maksud energi positif The power of iman dalam basis etimologi secara universal, dengan melirik simbios keimanan dalam dimensi spirit 45 yang sering terpendam didalam sekam dada orang beriman sekaligus sebuah ‘kepercayaan’ yang juga dimiliki semua orang tanpa memandang agama, budaya, ras, warna kulit. maka tidak heran jika orang-orang besar kaliber dunia lahir dengan modal kepercayaan tinggi kepada dirinya sehingga menimbulkan energi kemenangan yang tak pernah sekalipun membuatnya kalah, menyerah apalagi putus asa, percaya bahwa anda akan berhasil maka anda akan mudah menjalankan perangkat visi misi mencapai keberhasilan dan kesuksesan hidup. Winston Churchill, Leonid Breznev, Jendral Mc Arthur, Ronald Renger, Kaisar Hirohita, Che Guevara, Karl Mark, Alexander Agung, merupakan jenis manusia yang awal mula sebelum menjadi besar telah memiliki bekal ‘kepercayaan’ bahwa suatu saat nanti mereka mampu menjadi orang sukses. Thomas Alfa Edison adalah penjual Koran di kereta api, Al-Ghazali anak yatim piatu yang makannya ditanggung sebuah madrasah, John D. Rockefeller hanya memiliki upah enam dollar perminggu, Jullius Caesar menderita penyakit ayan, Napoleon Bonaparte punya orang tua kelas rendahan, Mbah Yai Manab bukan anak kyai, Soekarno anak yatim dari kalangan sipil rendahan, Bethoven seorang yang tuli, Plato berpunggung bungkuk dan Stephen Hawkings lumpuh. apa yang memberi orang-orang besar ini stamina untuk mengatasi kekurangan mereka yang cenderung dibawah rata-rata malah menjadi orang-orang sukses? Sekali lagi saya katakan, argumentasi paling sakral yang mereka miliki adalah keyakinan. Ingat hanya dengan modal keyakinan atau kepercayaan bahwa anda bisa melakukannya, maka anda akan mudah mendapatkannya. Bilgates, orang kedua terkaya di planet bumi, seorang pebisnis paling berhasil dalam bidang software dunia mengatakan, “If you have a clear vision you’ll even forget your breakfast,” (apabila anda sudah memiliki tujuan yang jelas, anda akan lupa makan pagi anda). Seorang pakar berpendapat,  “Yang telah saya temukan selama bertahun-tahun adalah bahwa pada umumnya orang-orang hebat yang kita kenang adalah mereka yang paling berkenan di hati kita. Mereka bisa saja orang-orang jenius yang kreatif dan intuitif. Atau bias jadi  mereka memiliki kejujuran emosi (hati) dan tidak mau hidup dalam kepura-puraan. Mereka memiliki kemauan untuk memperbaharui keadaan, mempertanyakan aturan-aturan yang membedakan golongan, mudah mengulurkan kasih sayang, atau  mengucapkan kata-kata ramah. Yang jelas, mereka memiliki standar sendiri dalam hal integritas dan terus mencari makna-makna hidup yang lebih dalam.” Seorang yang memiliki kepercayaan tinggi adalah mereka yang memiliki keberanian dan berusaha tanpa kenal putus asa mendapatkan apa yang mereka impikan. Cita-cita yang dimilikinya itu mampu mendorong dirinya untuk tetap konsisten dengan energi visi misi yang steril. Ketika anda mencapai tingkat ini, maka orang lain akan melihat bagaimana komitmen anda sehingga orang akan menilai dan memutuskan untuk mengikuti anda atau tidak. Integritas akan membuat anda dipercaya. kepercayaan menciptakan pengikut. Kemudian terciptalah sebuah tujuan dari pengaruh the power of iman. Dalam buku sejarah hidup Muhammad. Husen Haekal menulis; Ketika pertama kali Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah dia merasa bingung, “Siapa yang akan aku ajak? Dan siapa pula  yang akan mendengarkan?” Sudah wajar jika Khadijah percaya kepadanya, ia mengenal siapa laki-laki itu, lalu Khdijah menyatakan beriman atas kenabiannya. Inilah bonus kepercayaan yang di terima Muhammad untuk pertama kali, saat itu dia memperoleh seorang pengikut. Nabi Muhammad  SAW menghadapi tantangan serius saat pertama kali meluruskan akhlak kaum Quraisy. Tahu benar ia, betapa kerasnya mereka itu. Betapa kuat mereka memegang teguh tradisi nenek moyang menyembah berhala. Dari sini, dibutuhkan modal keberanian dan pengorbanan menegakkan kebenaran dan menciptakan suatu perubahan, dia sungguh-sungguh melakukannya dan berani menanggung segala resiko. Keberanian ini pula yang membangun kepercayaan dari para pengikutnya kelak. Lalu  Muhammadpun mengundang makan keluarga-keluarganya itu dirumahnya. Dicobanya berbicara dengan mereka dan mengajak mereka ke jalan Allah. Tetapi Abu Thalib pamannya, lalu menyetop pembicaraan itu mengajak orang-orang pergi meninggalkkan tempat itu. Keesokan harinya, sekali lagi Muhammad mengundang mereka, “Siapa dari kalian ini yang mau mendukungku?” Mereka semua menolak, hanya seorang anak kecil yang bangkit berdiri, “Rasulullah, saya akan membantumu, saya akan lawan siapa saja yang menentangmu.” Dia adalah Ali bin Abu Thalib. Ini adalah contoh konsistensi dari perjuangan Muhammad yang tidak pernah putus asa. Di sinilah letak persyaratan untuk mejadi orang sukses yang berawal dari modal the power of iman.  Muhammad yang semenjak kecil tidak pernah sekalipun mengenyam pendidikan sebuah universitas manapun didunia telah merubahnya menjadi manusia paling berpengaruh sejagat bumi, dengan menghaturkan kepasrahan total dan keyakinan kuat kepada Allah bahwa Islam yang dia bawa suatu saat nanti bersinar terang kesemesta penjuru, modal keyakinan dan kepercayaan inilah yang sebenarnya dibutuhkan umat manusia. Maka berbahagialah bagi anda yang setiap riil kehidupannya selalu dilandasi kepercayaan diri dan keyakinan kuat bahwa Allah tidak menginginkan anda  jatuh. Kemenangan gilang gemilang menanti diawal cerah masa depan anda. Percaya anda bisa. Maka anda akan bisa mengatasinya. percaya anda sukses maka anda akan mudah meraihnya. Maju terus, pantang mundur, bukankah sebuah maqolah mengatakan, “Putus asa itu dosa, putus cinta itu biasa, putus sandal, cangking aja..”Welcome The Power Of Iman. Sinergikan jiwa raga anda dengan kepercayaan penuh bahwa anda mampu menaklukan setiap rintangan hidup! Wallahu A’alam.   

Klik dan kunjungi pula, artikel saya yang paling banyak diminati pembaca. 

Wartawan Goblok 
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/wartawan-goblok_567fef893f23bdd2090821e7 

Selamat Pak Jokowi, Sebentar Lagi Anda Akan Menjadi Mbah 
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/selamat-pak-jokowi-sebentar-lagi-anda-akan-menjadi-mbah_567f265a9993734d1a441520 
Energi Tabarukan: Ketika Jokowi Sadar Ada Yang Mengancam Planet Bumi Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/energi-tabarukan-ketika-jokowi-sadar-ada-yang-mengancam-planet-bumi_567e9743347b614307b7af1e 
Dukun Itu Bernama Mbah Jokowi Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/dukun-itu-bernama-mbah-jokowi_567e4a7685afbdf106f94bfd Saya Tidak Suka Politik Jokowi, Tapi Ratingnya Sungguh Luar Biasa Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/saya-tidak-suka-politik-jokowi-tapi-ratingnya-sungguh-luar-biasa_567de74d907e61041a32887e PDIP Tidak Perlu Memaksa Jokowi Melakukan Reshuffle Jilid II, Tidak Semua Reshuffle Itu Benar Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/pdip-tidak-perlu-memaksa-jokowi-melakukan-reshuffle-jilid-ii-tidak-semua-reshuffle-itu-benar_567c5899907e61150e5a3061 Ternyata Orang Kristen pun Merayakan Maulid Nabi Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/ternyata-orang-kristen-pun-merayakan-maulid-nabi_567b0449369773760cafa513 Mari, Gunakan Otak Anda Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/mari-gunakan-otak-anda_567ac728d37a614a1585b92d Motivasi Building: The Power of Iman Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/motivasi-building-the-power-of-iman_567ac3219593737c09b67c31

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asepbahtiar/motivasi-building-the-power-of-iman_567ac3219593737c09b67c31