Recents in Beach

header ads

Terjemah Fiqih Kitab at-Taqrib Matan Abi Suja (1 fashol 1) [KITAB THAHARAH]

Pemilik kitab At Tahdziib fii Adillati Matnil Ghooyati wat Taqriib berkata : “Sesungguhnya kitab (Matan Al Ghooyah wat Taqrib) merupakan kitab fiqih terbaik pada madzhab Syafi’i, dalam bentuk dan kandungannya. Kitab ini walaupun kecil ukurannya namun mengandung semua bab fiqih dan sebagian besar hukum-hukum serta masalah-masalah yang terdapat dalam ibadah, mu’amalah dan lain sebagainya, disertai ungkapan yang mudah, bagusnya lafadz dan susunannya yang indah, sehingga pada keistimewaannya pada pembagian topik, memudahkan orang yang ingin tafaquh dalam agama Alloh Ta’ala, dari sisi penguasaan dan menghadirkannya.
Keistimewaan yang lainnya adalah sesuatu yang telah Alloh tetapkan untuk kitab ini, dari penerimaan. Engkau akan dapati para pencari ilmu dan ulama, dahulu dan sekarang, menerima kitab ini dengan mempelajari, mengajarkan, memahami, menghafalkannya, menjelaskan dan menerangkannya”. (Dar Ibnu Katsir cetakan keempat h. 5).
                Sebagi bukti lain tingginya kedudukan kitab matan Abi Suja di madzhab adalah dengan banyaknya Syarh, hawasyi dan nadzom kitab ini, diantaranya :
  1. Kifayatul Akhyar fi Hilli Ghooyatil Ikhtishoor, karya Abu Bakr bin Muhammad Al Husainiy Ad Dimasqiy rohimahulloh, wafat tahun 829 H.
  2. Fathul Qoriib al Mujiib fi Syarhi Alfaadzit Taqriib atau dengan judul Al Mukhtaar fi Syarhi Ghooyatil Ikhtishor, karya Al ‘Alaamah Asy Syaikh Muhammad bin Qosim al Ghaziy rohimahulloh, wafat tahun 918 H.
  3. Hasyiiyah As Syaikh Burhanuddin Ibrohim bin Muhammad bin Ahmad Al Birmaawiy rohimahulloh, wafat tahun 1106 H.
  4. Hasyiiyah As Syaikh Ibrohim bin Muhammad bin Ahmad Al Baijuuriy rohimahulloh, wafat tahun 1277 H.
  5. Taudiih Al Baijuuriy ‘ala Syarhi Ibni Qosim li Matni Abi Suja, lajnah ulama azhar, cetakan pertama tahun 1374  H (3 Jilid).
  6. Quutul Habiib al Ghoriib Tausyikh ‘ala Fathil Qorib al Habiib, karya Asy Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al Jaawiy rohimahulloh, wafat tahun 1315 H.
  7. An Nihaayah fi Syarhi Ghooyah, karya Asy Syaikh Abu Abdillah Muhammad Waliyuddin Al Bashiir rohimahulloh, wafat tahun 972 H.
  8. Al Iqnaa’ fi Hilli Alfaadzi Abi Suja, Asy Syaikh Muhammad Asyarbiiniy Al Khothiib rohimahulloh, wafat tahun 977 H.
  9. At Tahdziib fii Adillati Matnil Ghooyati wat Taqriib, karya Doktor Muthofaa Diibul Bigha hafidzohulloh wa saddada khthooh.
  10. Nihayatut Tadriib fi Nadzomi Ghooyati At Taqriib, karya Syarofuddin Yahya bin As Syaikh Nuruddin Musa bin Ramadhan Ibnu ‘Umairoh, yang terkenal dengan Al ‘Imrithiy, wafat tahun 890 H.
****
بسم الله الرحمن الرحيم
M U Q O D D I M A H  P E N U L I S 
Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
 Segala puji bagi Alloh Robb alam semesta, semoga sholawat Alloh senantiasa tercurah pada tuan kami; Nabi Muhammad, keluarganya yang suci dan seluruh sahabatnya.  Al Qodiy Abu Suja’ Ahmad bin Al Husain bin Ahmad Al Asfahaniy rohimahulloh Ta’ala berkata: Sebagian teman-temanku–semoga Allloh Ta’ala senantiasa menjaga mereka– memintaku untuk menulis ringkasan fiqih berdasar madzhab Imam Asy Syafi’I –semoga rahmat dan keridlhoan Alloh dilimpahkan kepada beliau- secara ringkas dan padat, supaya mudah dipelajari oleh pelajar dan mudah bagi pemula untuk menghafalnya, dan agar saya memperbanyak taqsimat (perincian yang diperlukan) dan supaya menetapkan ketetapan (dari wajib, mandzub dan selain keduanya) secara seksama. Karena mengharap pahala aku kabulkan permintaan tersebut, seraya berharap bimbingan di atas jalan kebenaran  kepada Alloh Ta’ala. Sesungguhnya Dia (Alloh Ta’ala) atas setiap yang dikehendakiNya Maha Mampu, dan (Dia Ta’ala) kepada para hambanya Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.
****
 Kitab Toharoh
Macam-Macam Air
Air yang boleh bersuci dengannya ada tujuh macam:
  1. Air Langit
  2. Air Laut
  3. Air Sumur
  4. Air (yang keluar dari) Mata Air
  5. Air Salju
  6. Air Es
Kemudian air terbagi kepada empat macam :
  1. Suci lagi mensucikan tidak timakruhkan  menggunaannya, ia adalah air mutlaq.
  2. Suci lagi mensucikan (namun) dimakruhkan menggunakannya, ia adalah air musyamas (yang menjadi panas karena sinar matahari).
  3. Suci namun tidak mensucikan, ia adalah air musta’mal dan air yang telah berubah dengan sesuatu yang mencampurinya dari sesuatu (benda) yang suci.
  4. Air najis, ia adalah air yang telah tercampuri Najis; Dan ia (air tersebut) tidalah kurang dari dua dulah dtau dua kulah (tapi) berubah (karena najis tersebut). Dua kulah adalah : Kira-kira seukuran 500 liter Bagdad  menurut pendapat yang paling kuat.
 Pasal
Menerangkan Sesuatu Yang Suci Dengan Disamak.
Kulit bangkai suci dengan proses penyamakan kecuali kulit anjing, babi dan yang lahir dari keduanya atau dari salah satu dari keduanya. Tulang bangkai dan bulunya adalah najis kecuali (tulang dan rambut) manusia.
 Pasal
Menerangkan Penggunaan Bejana-Bejana
Dan tidak diperbolehkan menggunakan bejana-bejana yang terbuat dari emas dan perak. Dan diperbolehkan mempergunakan selain keduanya dari bejana-bejana.
 Pasal
Menerangakan Siwak
Siwak disunahkan pada setiap kondisi kecuali setelah tergelincirnya (matahari) bagi yang sedang berpuasa. Bersiwak pada tiga tempat sangatlah ditekankan sunnahnya :
  1. tatkala telah berubahnya mulut dari lamanya diam dan yang lainnya
  2. tatkala bangun dari tidur
  3. dan tatkala hendak menegakan sholat.
Pasal
Menerangkan Pardu Wudlhu dan Sunah-Sunahnya
Pardu wudlhu ada enam perkara
  1. Niat tatkala mencuci wajah
  2. Mencuci wajah
  3. Mencuci kedua tangan beserta kedua sikunya
  4. Mengusap sebagian kepala
  5. Mencuci kedua kaki beserta kedua mata kakinya
  6. Tartib sebagaimana kami telah menyebutkannya.
Sunah-sunahnya ada sepuluh :
  1. Membaca bismilah
  2. Mencuci dua telapak tangan sebelum memasukan keduanya ke bejana
  3. Kumur-kumur dan Menghirup air ke hidung dengan air yang baru
  4. Mengusap seluruh kepala
  5. Mengusap kedua telinga
  6. Mensela-sela jenggot yang lebat
  7. Mensela-sela jari jemari kedua tangan dan kedua kaki
  8. Mendahulukan yang kanan daripada yang kiri
  9. Mencuci dengan tiga kali-tiga kali
  10. Berkesinambungan/bersambung.
 Pasal
Tentang Istinja