Recents in Beach

header ads

TEMPAT WISATA DI BANTEN

SERANG – Provinsi Banten memiliki segudang objek wisata, baik wisata alam pegunungan maupun pantai yang dapat dikunjungi. Selama ini Pantai Anyer, Carita, Pulorida dan Karang Bolong paling dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara. Bahkan setiap akhir pekan, Pantai Carita dan Anyer menjadi salah satu tujuan utama masyarakat Jakarta, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya untuk menghabiskan liburan akhir pekan.
Alasannya, wisatawan tidak mendapatkan kenyamanan dan keasrian di objek wisata Pantai Ancol, selain itu tiket masuk maupun untuk bermain yang sangat mahal bagi masyarakat golongan menengah ke bawah.
Diantara objek wisata pantai yang dimiliki Banten dan yang cocok dijadikan menghabiskan waktu liburan adalah pantai eksotik yang terdapat di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Daerah terpencil di Lebak Selatan ini mempunyai segudang wisata alam yang tidak kalah menariknya dengan lokasi wisata alam lainnya yang ada di Provinsi Banten. Sebut saja, Pantai Ciantir Sawarna, Tanjung Layar, Karang Bokor, Karang Seupang, Karang Taraje, Tapak Kabayan dan Pasir Putih.
Dahulu lokasi ini adalah merupakan perkebunan kelapa untuk diolah menjadi kopra yang dikelola oleh Jean Louis Van Goght pengusaha perkebunan kelapa pada masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1907. Sampai sekarang pun desa ini masih terkenal sebagai sentra penghasil kelapa di Kabupaten Lebak.
Kelapa dari desa ini banyak dikirim ke Jakarta, Bandung, Bogor, dan kota-kota lainnya. Namun kemudian, Pemda Lebak mengambil alih lokasi wisata tersebut untuk dikelola, walaupun belum maksimal hingga saat ini. Potensi wisata di tempat ini sungguh menjanjikan, walaupun sarana baik transportasi dan akomodasi belum dapat di sebut mudah & layak sebagai sarana penunjang bagi obyek wisata.
Wisatawan yang datang ke Pantai Sawarna tak hanya warga sekitar Kabupaten Lebak, beberapa diantaranya dari sejumlah kota di Jawa Barat dan Jakarta. Bahkan tidak sedikit wisatawan mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata pantai ini. “Ada yang dari Amerika, Belanda,
Australia bahkan wisatawan dari sejumlah negara di Timur Tengah,” kata Suminta, pengelola penginapan yang juga warga setempat.
Objek wisata pantainya pun menjadi tantangan tersendiri bagi penggemar watersport, seperti surfing dan snorkling. Aneka ikan hias yang bisa dilihat dengan mata telanjang, terumbu karang serta ombak besar Pantai Selatan di perairan ini menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan.
“Berwisata di pantai ini sangat menyenangkan dan berkesan. Alam masih asli, air laut juga masih bersih dan tidak tercemar. Masyarakat disinipun sangat ramah menyambut kedatangan wisatawan,” kata Gunawan, satu wisatawan asal Jakarta Selatan ditemui d isatu penginapan di Desa Sawarna.
Selain Pantai Sawarna, ada juga pantai yang tak kalah menariknya yaitu Pantai Karang Taraje yang berlokasi di Desa Darmasari. Di Pantai Karang Taraje ini, wisatawan bisa menikmati indahnya ribuan terumbu karang dengan bentuknya yang beragam. Bahkan, kita bisa mengamati biota laut secara langsung dengan mata telanjang.
“Pantai Karang Taraje merupakan potensi wisata terpendam di daerah ini. Disini hidup berbagai jenis ikan terumbu. Jika di tempat lain wisatawan harus menyelam untuk melihat ikan terumbu, di sini cukup di lihat dari sela-sela terumbu karang saja,” ujar EP Yudha, salah satu pengelola pantai tersebut.
Karang Taraje, lanjut Yudha, juga bisa disebut sebagai laboratorium alam ekosistem terumbu karang. Sayang hal ini jarang diketahui oleh masyarakat lantaran minimnya promosi dari pemerintah setempat. “Andai saja upaya promosi gencar dilakukan, sepertinya Karang Taraje bisa menjadi tujuan wisata pantai di Banten. Selain menjanjikan keindahan pantai, pengunjung juga bisa belajar tentang ekosistem terumbu karang secara langsung,” ujar Yudha.
Tak kalah uniknya dengan Pantai Karang Taraje, adalah Pantai Pulo Manuk. Di pantai tersebut terdapat satu pulau yang dihuni puluhan jenis burung. Burung-burung itu bersarang dan menetaskan telur-telurnya di pulau tersebut. Wisatawan bisa menyeberang hingga mencapai pulau melalui susunan terumbu karang jika perairan di pantai itu sedang surut.
Tak jauh dari Pantai Pulo Manuk, terdapat Tanjakan Cariang. Dari tanjakan itu seluruh wisatawan bisa melihat indahnya pemandangan Pantai Sawarna dari dataran tinggi.
Sementara itu, keunikan lainnya adalah Pantai Tapak Si Kabayan. Di pantai itu terdapat sebuah jejak telapak kaki berukuran besar di antara terumbu-terumbu karang. Bahkan karena terlalu besarnya, membuat telapak tersebut hanya bisa dilihat dari ketinggian saja.
“Di sebut Tapak Si Kabayan karena di pantai itu ada karang yang membentuk kaki. Konon, si Kabayan, salah satu tokoh yang memiliki karekteristik dalam masyarakat Sunda, pernah bertapa di karang tersebut,” jelasnya.
Selain wisata pantai, ada juga gua-gua alam yang menyajikan pemandangan indah yang banyak dikunjungi wisatawan. Tak hanya itu, lokasi bersejarah yang banyak dikunjungi adalah makam warga negara Belanda bernama Jean Louis Van Gought, yang merupakan keponakan Vincent Van Goght seorang pelukis terkenal dari negara kincir angin.
Jean Louis Van Goght dulunya adalah pengusaha perkebunan kelapa yang terdapat di sepanjang Pantai Sarwana saat pemerintahan Hinda Belanda pada tahun 1907. Namun kini, perkebunan kelapa ini sudah dikelola oleh PTPN. Jean Louis Van Goght wafat karena sakit, dan ingin dimakamkan di bumi Indonesia. Makam ini ternyata baru ditemukan pada tahun 2000 silam.
Untuk berkunjung ke objek wisata ini, bisa ditempuh melalui route Jakarta-Serang-Malimping-Bayah-Sawarna atau Jakarta-Balaraja-Maja-Rangkasbitung-Malimping-Bayah-Sawarna.
Jakarta-Sawarna berjarak sekitar 250 kilometer yang dapat ditempuh sekitar 6-7 jam perjalanan dengan bus carteran. Sedangkan bagi wisatawan yang menggunakan bus umum, dari Jakarta disarankan naik bus menuju Terminal Bus Bogor. Dari Terminal Bus Bogor lalu naik bus menuju Pelabuhan Ratu.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus menuju Pasar Kecamatan Bayah atau Terminal Bus Bayah. Setelah itu, wisatawan dapat menuju Desa Wisata Sawarna dengan naik jeep, yaitu mobil bergardan ganda yang sesuai dengan kondisi medan menuju Desa Sawarna yang naik-turun dan berkelok-kelok. Bagi wisatawan yang menggunakan.
Bus umum, sebaiknya tiba di Terminal Bayah sebelum jam lima sore. Sebab jeep dari Terminal Bayah menuju Desa Wisata Sawarna akan berakhir pada jam lima sore. Selain jeep, dari Terminal Bayah juga tersedia ojek menuju Desa Wisata Sawarna. (RAHMT/PSKT).