

Ruang Utama
Bangunan ruang utama berdenah empat persegi panjang dengan ukuran 25 x 19 m. lantai terbuat dari ubin berukuran 30 x 30 cm.

berwarna hijau muda dan dibatasi dinding pada keempat sisinya. Dinding timur memisahkan ruang utama dengan serambi timur. Pada dinding ini terdapat empat pintu (dengan lubang angin) yang merupakan pintu masuk utama. Pintu terletak dengan bidang segi empat dari dinding yang menonjol berukuran 174 x 98 dengan dua daun pintu dari kayu. Bagian atas pintu berbentuk lengkung setengah lingkaran. Lubang angin pada dinding timur ada dua buah yang mengapit pintu, pintu paling selatan berbentuk persegi panjang dan di dalamnya terdapat hiasan motif kertas tempel, Dinding barat tersebut berhiaskan pelipit rata, penyangga, setengah lingkaran dan pelipit cekung.

Bangunan lain yang ada di Masjid Agung Banten di mana diantaranya pada jarak 10 m dari kolam dibagian timur (depan) masjid terdapat menara berwarna kuning muda dan tingginya 23 m. Menara ini diperkirakan dibangun abad ke 18 M (Hasan M. Ambary; h.9) dan dapat dimasuki sampai ke atas melalui 82 buah anak tangga. Di dalam menara terdapat empat pintu dan bentuknya sama dengan pintu masuk menara. Bangunan menara terbagi atas tiga bangunan yaitu kaki, tubuh dan kepala.


BAGAIMANA SEJARAH MASJID INI?
Masjid Agung Banten didirikan pertama kali pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin dan putranya Sultan Maulana Yusuf pada tahun 1566 M atau bulan Zulhijjah 966 Hijriah. Bangunan Tiyamah merupakan bangunan tambahan yang letaknya di sebelah selatan masjid. Bangunan ini mempunyai langgam arsitektur Belanda kuno. Di bangun oleh Hendrick Lucas Cardeel, seorang arsitek Belanda yang beragama Islam dan oleh sultan diberi gelar Pangeran Wiraguana. Menara Mesjid Agung Banten dibangun oleh Lucas Cardeel, Menurut K.C Crucg berpendapat bahwa menara Mesjid Agung Banten ini sudah ada sebelum tahun 1569/1570, bahkan berdasarkan tinjauan seni bangunan dan hiasannya, ia berkesimpulan menara ini didirikan pada pertengahan kedua abad XVI yaitu antara tahun 1560 sampai 1570.

Bangunan-bangunan yang ada di komplek Masjid Agung Banten keadaannya masih terawat dan dikelola oleh Yayasan yang dipimpin oleh H. Tubagus Wasi Abbas.
sumber dipostkan kembali oleh ensiklopebanten.wordpress.com